Indonesia masih komit dengan penegakan hukum atas laut yang dicuri oleh nelayan nelayan luar. Sudah banyak kapal kapal illegal fishing yang telah di tenggelamkan oleh kementrian kelautan dan perikanan.
Natuna sebagai bagian dari indonesia dan disitu jelas banyak terdapat sumber daya ikan yang melimpah. Dengan ikan yang banyak dan pengawasan yang masih kurang membuat nelayan nelayan negara tetangga ingin mencuri dan menjarahnya tak terkecuali nelayan cina.
Tertangkap kapal cina di natuna sudah jelas bahwa para pelaku illegal fishing belum jera dan masih mau bermain main dengan menteri susi pudjiastuti. Tapi yang membuat geram bukan lah nelayan yang mencuri akan tetapi lebih karena pemerintah cina membela nelayan cina tanpa menghormati kedaulatan negara indonesia.
Natuna sebagai bagian dari indonesia dan disitu jelas banyak terdapat sumber daya ikan yang melimpah. Dengan ikan yang banyak dan pengawasan yang masih kurang membuat nelayan nelayan negara tetangga ingin mencuri dan menjarahnya tak terkecuali nelayan cina.
Tertangkap kapal cina di natuna sudah jelas bahwa para pelaku illegal fishing belum jera dan masih mau bermain main dengan menteri susi pudjiastuti. Tapi yang membuat geram bukan lah nelayan yang mencuri akan tetapi lebih karena pemerintah cina membela nelayan cina tanpa menghormati kedaulatan negara indonesia.
Adanya kasus tersebut menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti akan memanggil duta besar cina untuk Indonesia. KM kway fey 10078 yang rencana akan ditarik menuju natuna oleh kapal pengawas perikanan HIU 11 tiba tiba ditabrakan oleh kapal penjaga pantai cina. Insiden ini sebenarnya sudah masuk kategori pelecehan terhadap kedaulatan indonesia. Upaya penabrakan tersebut bertujuan agar kapal cina tidak diproses dan ditenggelamkan di Indonesia. Kini ABK cina yang tertangkap sedang di proses di Natuna. Jumlah ABK yang tertangkap berjumlah 8 Orang. Pada saat kapal ikan cina tersebut ditabrakan. Didalam kapal tersebut ada 3 penyidik KKP dan dengan sigap akhirnya ke tiga nya meloncat kembali ke kapal HIU 11.
No comments:
Post a Comment